Kualitas air sangat mempengaruhi kekuatan beton. Kualitas air erat kaitannya dengan bahan-bahan yang terkandung dalam air tersebut. Air diusahakan agar tidak membuat rongga pada beton, tidak membuat retak pada beton dan tidak membuat korosi pada tulangan yang mengakibatkan beton menjadi rapuh.
Pada pengecoran beton pembuatan rumah sederhana atau tidak bertingkat, kebanyakan tukang mengira, semakin encer beton, semakin bagus karena permukaan yang dihasilkan semakin mulus, tanpa ada rongga, padahal, dengan kelebihan air, mutu beton akan anjlok sangat jauh. ini disebabkan faktor air semen yang tinggi dalam beton menyebabkan banyak rongga setelah airnya mengering.
Banyak hal-hal lain yang bisa berdampak karena pemakaian air, berikut ini uraiannya :
Monday, 24 March 2014
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluanperlindungan. Setiap jenis material penutup atap punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Anda bisa memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan, kepraktisan, bentuk, dan rencana desain. Ada beberapa jenis material atap yang saat ini banyak digunakan, yaitu sebagai berikut.
Wednesday, 12 March 2014
8. Software Perencanaan Struktur
9. Software Desain dan Analisa Balok (RC Beam)
10. Software Desain dan Analisa Kolom (PCA Col 3.6.3)
9. Software Desain dan Analisa Balok (RC Beam)
10. Software Desain dan Analisa Kolom (PCA Col 3.6.3)
16. Spreadsheet Excell Perhitungan Jalan Beton
17. Laporan Perhitungan Struktur Kuda- kuda lengkung dengan SAP
17. Laporan Perhitungan Struktur Kuda- kuda lengkung dengan SAP
18. Spreadsheet Excell Perhitungan Struktur Baja
- Perhitungan Balok
- Perhitungan Kolom
- Perhitungan Balok-Kolom (Beam-Column)
- Perhitungan Sambungan dan Base Plat
- Perhitungan Gording, Tracktank, Bracing
19. Spreadsheet Excell Perhitungan Struktur Beton
- Perencanaan Kolom Dengan Diagram Interaksi
- Analisis Kekuatan Kolom Tampat Empat Persegi
- Analisis Kekuatan Kolom Tampang Lingkaran
- Perhitungan Balok dan Plat Lantai
- Perhitungan Fondasi Footplat dan Fondasi Tiang
- Perencanaan Dinding Penahan Tanah pada Bendung
20. Spreadsheet Excell Perhitungan Jembatan
21. Spreadsheet Excell Perhitungan Kuda- kuda Baja Ringan :
22. Tabel Profil Baja (Excel)23. Kumpulan Materi Seminar HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia)
SNI GEDUNG
SNI JEMBATAN
PEDOMAN PERENCANAAN BANGUNAN AIR
ONLINE REFERENCE
- PPURG-1987 : Pedoman Perencanaan Pembebanan Rumah Untuk Gedung
- SNI 2008 : Material, Biaya dan Komponen
- SNI 1740-2008 Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bahaya bangunan rumah dan gedung
- SNI 1741-2008 Cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
- SNI 2411-2008 Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung
- SNI 2547-2008 Spesifikasi Meter Air
- SNI 2835-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
- SNI 2836-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi
- SNI 2837-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran
- SNI 2839-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
- SNI 3417-2008 Tata cara penentuan posisi titik perum menggunakan alat sipat ruang
- SNI 3434-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaaan kayu
- SNI 6897-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
- SNI 1972-2008 Cara uji slump beton
- SNI 1973-2008 Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton
- SNI 2458-2008 Tata cara pengambilan contoh uji beton segar
- SNI 2496-2008 Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton
- SNI 3402-2008 Cara uji berat isi beton ringan structural
- SNI 3419-2008 Cara Uji Abrasi Beton di Lab
- SNI 4156-2008 Cara uji bliding pada beton segar
- SNI 4817-2008 Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton
- SNI 6369-2008 Tata cara pembuatan kaping untuk benda uji silinder beton
- Syarat Bangunan Tembokan Bingkai Beton Bertulang
- Syarat Bangunan (Non-Engineered 1 Lantai) Tahan Gempa
- SNI 03-4814-1998 :Spesifikasi Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang Panas (down-load PDF 44 kb)
- SNI 03-6431 -2000 ( Pd M-19-1999-03) : Metode Pengujian Waktu Alir Beton Berserat Dengan Kerucut Uji Slump Yang Dibalik (down-load PDF 13 kb)
- SNI 03-6814-2002 : Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Mekanis Untuk Tulangan Beton (down-load PDF 74 kb)
- SK SNI 03 – xxxx – 2002 (16 Desember 2002) : Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (down-load PDF 3.45 Mb)
- SNI 03 – 1729 – 2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (down-load PDF 2.7 Mb)
- SNI – 1726 – 2002 : Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (down-load PDF 372 kb)
- SNI 07-0329-2005 : Baja profil I-beam proses canai panas Bj.P I-Beam (down-load PDF 422 kb)
- Pedoman Teknis : “Metode Pembangunan Jalan Berbasis Tenaga Kerja”, Edisi Pertama, dipersiapkan untuk Kementerian Pembangunan Perdesaan, oleh Bjorn Johannessen Engineering Consultant dan I.T. Transport Ltd Consultants in Transport for Rural Development (buku 195 halaman, down-load PDF 4.25 Mb)
- SNI untuk Struktur Kayu
SNI JEMBATAN
- RSNI T-02-2005 : Standar Pembebanan Untuk Jembatan
- RSNI T-04-2005 : Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan
- RSNI T-03-2005 : Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan
- BMS 92 : Bridge Management System, 1992
- Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan – Persyaratan Tahan Gempa
- Modifikasi Jembatan Bailey dengan Cara Perkuatan Cable
- VSL-Indonesia
- Panduan Pengawasan dan Pelaksanaan Jembatan
- Standar Pembebanan Untuk Jembatan Jalan Raya
- Standar Perencanaan Gempa Untuk Jembatan
- Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan
- Standar Jembatan Bina Marga
- Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 5 m sampai 25 m dengan Fondasi Tiang Pancang
- Spesifikasi Bantalan Elastomer Tipe Polos dan Tipe Berlapis untuk Perletakan Jembatan
- Pedoman Jembatan Bailey dengan Kabel
PEDOMAN PERENCANAAN BANGUNAN AIR
- KP – 01 Kriteria Perencanaan-Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi.
- KP – 02 Kriteria Perencanaan-Bagian Bangunan Utama.
- KP – 03 Kriteria Perencanaan-Bagian Saluran.
- KP – 04 Kriteria Perencanaan-Bagian Bangunan.
- KP – 05 Kriteria Perencanaan-Bagian Petak Tersier.
- KP – 06 Kriteria Perencanaan-Bagian Parameter Bangunan.
- KP – 07 Kriteria Perencanaan-Bagian Standar Penggambaran.
ONLINE REFERENCE
SLAB ON GRADE
- Pedoman Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen
- Petunjuk Pelaksanaan Perkerasan Kaku (Beton Semen)
- Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Semen
REFERENCE
- FEMA : Federal Emergency Management Agency
- Precast Segmental Box Girder Bridges With External Prestressing, Design and Construction
- Preliminary Design of Precat Prestressed Concrete Box Girder Bridges
- Comprehensive Design Example for Prestressed Concrete (PSC) Girder Superstructure Bridge, FHWA
- LRFD Design Example for Steel Superstructure Bridge, FHWA
- Extending Span Rougs of Precast Prestressed Concrete Girder, NHCRP
- Connection of Simple Span Precast Concrete Girder for Continuity, NCHRP
- Concrete Box-Girder Bridges, IABSE
Link pada artikel lain yang terkait dengan tema di atas
- Standard uji produk besi , dari ASTM
- Kiriman Wisnu Kusumoaji , tentang ASTM
- Spesifikasi pembebanan, dari ASCE
- Untuk tukang dan insinyur bangunan, tentang IBC 2003
- A C I 3 1 8 – 0 2 lengkap
- IBC 2009
- Eurocode 3: Design of steel structures
- Eurocode 2: Design of concrete structures
- Sharing Knowledge – SNI 1726-2002
- AISC 2005 gratis
- UBC-88 : Uniform Building Code
- ATC-40
- Sayeed Hossain’s collections pernak-pernik digital yang menarik bagi engineers.
FEMA (Federal Emergency Management Agency)
ASTM (American Society of Testing Material Engineers)
- ASTM A 6/A 6M – 04a :
Standard Specification for General Requirements for Rolled Structural Steel Bars, Plates, Shapes, and Sheet Piling
(Download PDF size 357 kb) - ASTM A 36/A 36M – 04 :
Standard Specification for Carbon Structural Steel
(Download PDF size 23 kb)
ASCE (American Society of Civil Engineers)
- Guide to the Use of the Wind Load Provision of ASCE 7-02
published by th American Society of Civil Engineers
138 pages ( download file size 15 Mb )
ACI (American Concrete Institute)
- ACI 351.3R-04 : Foundations for Dynamic Equipment,
Reported by ACI Committee 351
This report presents to industry practitioners the various design criteria and methods and procedures of analysis, design, and construction applied to dynamic equipment foundations.
(download *.RAR 636 kb) - ACI 318-08 : Building Code Requirements for Structural Concrete and Commentary
An ACI Standard, Reported by ACI Committee 318
(down-load PDF 16.463 Mb) - ACI 315-99 : Details and Detailing of Concrete Reinforcement
Reported by ACI Committee 315
This document provides standards of practice for both the architect/engineer (A/E) and reinforcing steel detailer in showing reinforcing steel details. It is divided into three parts: one addressed to the A/E, one for the detailer, and a third providing a reference table and figures. It defines the responsibilities of both the A/E and detailer. It then establishes certain standards of practice for both the structural and placing drawings.
(down-load PDF 859 KB) - ACI 318M-05 : Building Code Requirements For Structural Concrete And Commentary
ACI 318M-05 is a complete metric companion to ACI 318-05. ACI 318-05 is deemed to satisfy ISO 19338, “Performance and Assessment Requirements for Design Standards on Structural Concrete,” Reference Number ISO 19338.2003(E). Also Technical Corrigendum 1: 2004.
(down-load PDF 9.06 Mb) - ACI 336.2R : Suggested Analysis and Design Procedures for Combined Footings and Mats) MCP06.part1.rar MCP06.part2.rar MCP06.part3.rar MCP06.part4.rar
Eropa British dan sebangsanya
- CEB-FIP Model Code 1990 – Design Code 457 pages (down-load 44 Mb)
National Standard of the Peoples Republic of China
- Code for Design of Concrete Structures – GB 50010 – 2002
(down-load 24.4 Mb) - Code for Design of Steel Structure – GB 50017-2003
(down-load 15.6 Mb) - Code for Design of Civil Buildings – GB 50352 – 2005
(down-load 3 Mb)
Subscribe to: Posts (Atom)
Tuesday, 4 March 2014
Design Pondasi | ||||||||||||
A. Data teknis | ||||||||||||
Gaya aksial Perlu/vertikal (Pu) | = | 718.33 | kg | |||||||||
Gaya aksial Perlu/horizontal (Ph) | = | 0 | kg | |||||||||
Momen perlu (Mu) | = | 10 | kgm | |||||||||
f'c | = | 22.5 | Mpa | |||||||||
fy | = | 240 |
|
|||||||||
Lebar kolom (b) | = | 150 | mm | |||||||||
dimensi Pondasi | ||||||||||||
Lebar pondasi (B) | = | 500 | mm | |||||||||
Tebal pondasi (d) | = | 100 | mm | |||||||||
B. Analisa | ||||||||||||
Berat tangki | = | 2000 | kg | |||||||||
Berat minyak tanah | = | 17430 | kg | |||||||||
Berat sendiri plat (t:10 cm) | = | 2880 | kg | |||||||||
Berat total | = | 22310 | kg | |||||||||
Daya dukung tanah + gelam | = | 18000 | kg | |||||||||
Berat sisa (untuk satu kolom) | = | 718.333 | kg | |||||||||
Design Pondasi | ||||||||||||
A. Data teknis | ||||||||||||
Gaya aksial Perlu/vertikal (Pu) | = | 5706.4 | kg | |||||||||
Gaya aksial Perlu/horizontal (Ph) | = | 0 |
|
|||||||||
Momen perlu (M1) | = | 70 | kgm | |||||||||
f'c | = | 21 | Mpa | |||||||||
fy | = | 240 | Mpa | |||||||||
Lebar kolom pondasi(b) | = | 200 | mm | |||||||||
Tinggi kolom pondasi (h) | = | 300 | mm | |||||||||
B. Hasil Analisa | ||||||||||||
Lebar pondasi (B) | = | 500 | mm | |||||||||
Tebal pondasi (d) | = | 150 | mm | |||||||||
Tulangan | = | dia8 - 200 | ||||||||||
Jumlah tul.per lebar pondasi | = | 4 | bh | |||||||||
Dalam sebuah hadis yang cukup
populer di kalangan kaum Sufi dinyatakan bahwa:
“Man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah”,
(Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka sungguh
mengenal Tuhannya). Hadis populer ini
mengisyaratkan bahwa pengenalan diri merupakan
suatu yang penting dilakukan, karena dengan
pengenalan diri berarti membuka sambungan untuk
mengenal Tuhan. Pengenalan diri dapat dilakukan
dengan melakukan tiga tahapan penyempurnaan diri
yang di dalam tasawuf dinamakan takhalli, tahalli,
dan tajalli.
Dunia pengobatan semenjak dahulu selalu berjalan seiring dengan kehidupan
umat manusia. Karena sebagai mahluk hidup, manusia amatlah akrab dengan
berbagai macam penyakit ringan maupun berat. Keinginan untuk terlepas dari
segala macam penyakit inilah yang mendorong manusia untuk membuat upaya
menyingkap berbagai metode pengobatan, mulai dari mengkonsumsi berbagai jenis
obat-obatan, baik berupa tumbuh-tumbuhan secara tunggal maupun yang sudah
terkomposisikan, yang diyakini berkhasiat menyembuhkan jenis penyakit tertentu,
atau sistim pemijatan, pembekaman, hingga operasi pembedahan. Semua dilakukan
dengan trial dan error. Teknologi medis boleh saja semakin modern dan canggih, namun perkembangan
jenis penyakit juga tidak kalah cepatnya ber-regenerasi. Sementara banyak
manusia yang tidak menyadari bahwa Allah tidak pernah menciptakan manusia
dengan ditinggalkan begitu saja. Setiap kali penyakit muncul, pasti Allah juga
menciptakan obatnya. Hanya ada manusia yang mengetahuinya dan ada juga yang
tidak mengetahuinya.
Subscribe to:
Posts (Atom)